Sabtu, 26 November 2011

TINTA KEHIDUPAN


“Orang yang memiliki pengetahuan tentang alam semesta, tetapi tidak mengenal dirinya sendiri sama saja tidak tahu apa-apa.” Jean Dela Fontaine,1679.

Halo bloggers, readers and followers ! I'm Back ! Ya, setelah menghilang kira2 2hari--tidak memposting apapun-- karna adanya kesibukan. Terakhir saya memposting berupa materi saja, dan sebelumnya saya minta maaf atas kekosongan di blog ini, kali ini saya ingin memposting kembali apa yang seharusnya diposting di blog ini. Ok langsung saja kita masuk ke pokok pembahasan daripada hilir mudik dari artikelnya. Mau? Mau? Mau?
***

"Tok tok tok" bunyi sebuah pintu yang diketuk seseorang.  “Siapa di situ?” Sebuah suara muncul dari dalam. Dengan refleks orang yang mengetuk itu menjawab “Saya, Tuan.” “Siapa kamu?” Tanyanya lagi. Ia pun menjawab “Saya Watung, Tuan.” “Apakah itu namamu?” “Benar, Tuan.” Namun orang itu malah bertanya kembali dengan nada yang sedikit meninggi “Aku tidak bertanya namamu. Aku bertanya siapa kamu.”
Ia pun bingung lalu berkata “Eh, saya anak lurah, Tuan.” Wajahnya mulai
 plonga-plongo. Dengan pertanyaan yang hampir sama orang yang berada di dalam berkata “Aku tidak bertanya kamu anak siapa. Aku bertanya siapa kamu.” Watung pun semakin bingung entah apa yang harus ia jawab, ia pun berkata “Saya seorang insinyur, Tuan.” “Aku tidak menanyakan pekerjaanmu. Aku bertanya siapa kamu?” Dengan wajah yang masih plonga-plongo, akhirnya ia menjawab dengan jawaban yang sedikit agamis. “Saya seorang Muslim, pengikut Rasulullah SAW.” “Aku tidak menanyakan agamamu. Aku bertanya siapa kamu.” “Saya ini manusia, Tuan. Saya setiap Jumat pergi jumatan ke masjid dan saya pernah kasih sedekah. Setiap lebaran, saya juga puasa dan bayar zakat.” “Aku tidak menanyakan jenis atau perbuatan. Aku bertanya siapa kamu.” Ia pun semakin bingung, bingung tak kepalang. Hingga akhirnya ia pun pergi karena terjegal oleh sebuah pertanyaan yang sungguh sederhana: siapa dirinya yang sebenarnya.
***
Kisah diatas mungkin sedikit saya adaptasi dan disesuaikan. Kisah diatas menceritakan tentang seorang yang bingung ketika ia ditanya siapakah dirinya, ia tidak mengenali dirinya sendiri, yang justru ia menjawab tentang apa-apa yang menempel pada dirinya seperti sebuah label. Entah itu nama, pekerjaan, agama, orang tua ataupun yang lainnya. Berbeda antara saya dengan tubuh saya. Saya bukanlah sekedar seseorang bernama Riz Raharyan, bukan juga seorang manusia yang menjadi pelajar, juga bukanlah sekedar orang yang bergama islam, pergi shalat jumat dan membayar zakat, tapi semua itu adalah saya. Maka saya adalah saya. 

Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri agar tercipta tujuan hidupnya. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri dengan tujuan mengembangkan diri.

Bagaimana mungkin kita dapat mengembangkan diri sendiri apabila mengenali diri sendiri saja kita tidak bisa. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Tuhan menciptakan kita sebagai manusia yang dasarnya hebat namun kata hebat itu hanya bisa dicapai lewat perjuangan dan proses belajar. Dalam proses belajar itulah kita perlu mengenali diri sendiri.

Apakah kalian jujur pada diri sendiri ? Jika ya, maka jawablah dengan jujur, apakah kalian benar-benar
mengenal diri sendiri ?

Baiklah sudah dulu ya, kita lanjutkan di Mengenali Diri Sendiri part 2.


Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat.!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews