Senin, 28 November 2011

TINTA KEHIDUPAN

Halo bloggers and readers ! Sesuai janji di post sebelumnya bahwa kita akan bertemu lagi di artikel lanjutan tentang "Mengenali Diri Sendiri". Kali ini saya hanya ingin menguraikan mengenai penilaian pada diri kita  baik dari orang lain maupun diri kita sendiri dan mungkin juga sedikit berhubungan dengan kelebihan atau kekurangan oh ya dengan catatan tanpa ada cara mengenali diri. Kalau untuk cara atau trik mengenali diri sendiri mungkin pada post lanjutan part 4. Ok langsung saja. Mau? mau? mau?

***
Dalam pergaulan yang kita lakukan, kita telah dikenal oleh begitu banyak orang dan tentunya setiap orang memiliki penilaian-penilaian tersendiri yang berbeda tentang diri kita di mata mereka, namun sebagai diri sendiri--meskipun terkadang masih saja ada orang yang belum mengenali dirinya(termasuk saya sendiri)-- setiap orang memiliki penilaian terhadap dirinya sendiri. Pada kenyataannya penilaian dari orang lain sering kali tidak pas atau tidak cocok dengan apa yang kita rasakan. Namun bukan berarti penilaian diri sendiri itu lebih akurat dibandingkan penilaian orang lain. Karna penilaian terhadap diri sendiri bukan sekedar "ini diri saya, maka saya yang tahu" ataupun "gimana saya dan terserah saya". Untuk pembuktiannya, saya sedikit mengarang cerita namun berdasarkan kenyataan yang sering terjadi.

***
Berhubung saya malas memberi nama sebutlah saja sebagai Mr. X. Dia seorang laki-laki yang cerdas di bidang akademis. Berperawakan tinggi dan berkulit sawo matang, berwajah tegas dengan rambut yang sedikit bergelombang. Memiliki sifat yang baik dan ramah membuatnya telah banyak disukai orang, namun sayang seribu sayang. Ia memiliki sedikit kecacatan fisik, kakinya telah cacat sedari lahir padahal siapa yang menginginkannya? Ia menganggap dirinya bukanlah apa-apa dibandingkan teman-teman normalnya, ia selalu merasa minder dan karna itu ia telah menilai bahwa dirinya tidak patut diperhitungkan, ia menilai bahwa dirinya bernilai rendah di mata orang lain.

Namun siapa yang tahu dengan penilaian orang lain? Di mata orang lain, ia hanyalah seorang laki-laki yang nyaris sempurna. Semua orang menghormati karna kecerdasannya, semua orang menyukainya karna keramahannya bahkan keteguhan hatinya telah banyak menginspirasikan orang-orang hingga ia dihargai, tidak seperti apa yang ia pikirkan. Namun ia hanya memandang sebelah mata padahal positif yang ia punya itu, baginya ia hanyalah seorang laki-laki cacat yang tak layak diperhitungkan, dimatanya semua orang memandang hina dan mendang sebelah mata padanya. Ia terlalu menilai rendah dirinya.

Akan tetapi berbeda dengan seorang wanita yang sebut saja ia Miss N. Seorang wanita muda yang cerdas dan cantik, berperawakan tinggi dan ideal, berkulit putih dengan rambut hitamnya yang lurus sebahu.  Ia telah hidup mandiri melalui penghasilan pekerjaannya yang memiliki jabatan tinggi yang jelas ia sungguh hebat. Mendengar deskripsi akan dirinya kita dapat berasumsi bahwa ia adalah orang yang mungkin memiliki hidup yang hampir sempurna dan dengan semua itu pastinya ia percaya diri. Pada kenyataannya memang demikan. Namun sayang, semua itu telah memunculkan berjuta ego baginya. Ia terlalu mengagungkan potensi yang ada pada dirinya hingga memandang mudah semua masalah. 

Begitupula dihadapan rekan-rekannya, ia tak sungkan-sungkan merendahkan orang lain ataupun menjelekkan atasannya sendiri. Hingga orang-orang sering berkata "Memangnya siapa dia berani berkata seperti itu?" " Kasihan, Ia sudah tidak mengenali dirinya lagi" Semua orang telah mencapnya dengan label orang yang angkuh dan tidak tahu malu begitu terbalik dengan penilaiannya pada diri sendiri.

***
Kisah di atas adalah contoh ketidakakuratan penilaian diri sendiri. Dalam psikologi terdapat sebuah konsep tentang pengenalan diri yang disebut sebagai Johari Window atau Jendela Johari. Nah didalamnya terdapat 4 macam bentuk jendela. Yaitu :

(1) Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
(2) Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
(3) Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
(4) Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Dan menurut saya penilaian pada seseorang termasuk pada "Jendela Buta" dan ini menjadi alasan mengapa sering kali penilaian diri kita tidak sesuai dengan keadaan atau penilai dari orang lain. Bukankah kebanyakan dari kita lebih mudah membuat daftar hal negatif pada diri kita dibandingkan dengan hal positif namun terkadang juga kita lebih mudah membicarakan hal positif pada diri kita daripada hal negatif. Dan menurut saya lagi hal ini karena "Jendela Buta" bahwa terkadang hal-hal positif dan negatif pada diri kita lebih mudah dinilai oleh orang lain dan sangat sulit kita ketahui.

Namun bagaimana bila asumsi kita terlalu jauh dengan apa yang ada pada kenyataan? Lalu, siapa diri kita sebenarnya? Apa yang kita tahu betul tentang diri kita? Apakah kita tahu tentang kelemahan dan kekuatan kita? Dan apa yang kita kira kita tahu tentang diri sendiri itu lantas terbukti atau sesuai dengan kenyataan? Kalau itu kelebihan, apakah orang lain juga mengakuinya? Dan kalau itu kita kira sebagai kekurangan, apakah orang lain juga mengakui itu kekurangan kita?

Semakin mendekati jarak antara kenyataan dengan apa yang kita asumsikan tentang diri kita, itu berarti baik karena kita mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya. Semakin jauh jarak antara kenyatan dengan apa yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya buruk sekali pengenalan diri kita.


"Lalu untuk apa kita mengenali diri sendiri?" Untuk menjawabnya lebih baik kita lanjutkan di post selanjutnya, sampai jumpa di post selanjutnya. Mengenali Diri Sendiri (part 3)

To be continued...

Terimakasih dan semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews