Senin, 28 November 2011

TINTA KEHIDUPAN


Halo bloggers and readers ! Di tulisan kali ini saya akan menulis tentang cara mengenali diri sendiri, seperti apa yang saya katakan di post sebelumnya. Tanpa banyak kata lagi, langsung kita mulai. Mau? mau? mau?

***
Mengenali diri sendiri adalah hal sangat amat penting dalam hidup ini karena mengenali diri sendiri adalah kunci proses pergembangan diri. Dengan mengenali diri sendiri, seseorang akan menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta keterbatasan dan kekurangan diri sendiri, sehingga orang tersebut dapat menempatkan diri dalam pergaulan. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya dan  ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Selain itu orang yang mengenali dirinya dapat mengolah kemampuan serta bakat-bakat (potensi) yang ia miliki demi mencapai tujuannya.

Setiap orang memiliki metode tersendiri untuk mengenal dirinya, meskipun begitu masih banyak orang yang belum mengenali dirinya sendiri secara utuh. Hal ini saya rasa adalah sebuah penyakit kronis yang dampaknya dapat berupa "hilangnya jati diri" seseorang.
Banyak cara mengenali diri sendiri, mulai dari yang sederhana hingga yang mulai sulit. Sekarang kita menggunakan cara-cara sederhana saja, dan hasilnya bergantung dari penilaian kita akan jawaban diri kita sendiri maka setiap orang pasti berbeda. Berbeda dengan kuis-kuis yang hasilnya kira-kira sudah ditentukan. Hasilnya sangat bergantung pada daya tilik diri. "Apa yang dimaksud dengan daya tilik diri?" Daya tilik diri adalah suatu kemampuan untuk menilai diri sendiri. "Apa yang harus kita nilai dari diri kita sendiri?" Sangat banyak. Berikut merupakan cara-cara yang saya temukan dan saya gabungkan dengan pemikiran saya sendiri. Here we go...

***
Coba bayangkan bahwa diri kalian sedang menghadap pada sebuah cermin yang bening dan besar hingga kalian bisa melihat semua yang ada pada diri kalian. Kalian melihat sesosok makhluk yang tak asing lagi sedang berdiri tegak, bayangkan bahwa kalian sedang menatap dalam-dalam orang yang selama ini kamu kenal itu, setiap lekukan wajahnya, setiap gerak-geriknya, dan setiap hembusan nafasnya.

"Apakah dia itu saya?"

Coba pikirkan, seberapa besar kalian mengenal diri kalian sendiri? Seberapa erat hubunganmu dengan dirimu sendiri? Apakah hubungan kalian dengan diri sendiri mengalahkan hubungan kalian dengan orang lain? Ataukah kalian terlalu bersemangat berhubungan dengan orang lain hingga lupa untuk mengenal diri sendiri? Cobalah ambil secarik kertas dan tuliskan apapun label yang menempel pada diri kalian sendiri mulai dari fisik hingga yang dalam yang seharusnya patut kalian ketahui. Mampukah kalian mengenal diri kalian melalui data-data yang kalian tulis sendiri sembari melepaskan segala harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan dalam benak kalian? Mampukah kalian melihat diri kalian sendiri melalui data-data yang kalian tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah kalian bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa kalian kenakan dalam kehidupan sehari-hari? Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan seperti biodata dibawah ini.

Nama lengkap—————: 
Nama panggilan————–: 
Tempat, tanggal lahir———: 
Alamat———————–:
Cita-cita———————:
Hobi————————–:
Tinggi badan——————:
Berat badan——————:
Hal-hal yang disukai———:
Hal-hal yang tidak disukai—:

Hal diatas akan memberikan informasi seberapa besar kalian mengenali diri kalian yang paling luar yang bila pada Johari Window hal diatas termasuk Jendela Terbuka yaitu yang diri kita dan orang lain telah ketahui bersama. Yang kedua, tibalah pada daya tilik diri kita. Ambil secarik kertas, dan bagi kertas itu menjadi 2 bagian yang sama besar. Dan coba renungkan dan tanyakan pada diri kalian sendiri dan jawablah daftar kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kalian sendiri. Meskipun dalam Johari Window hal ini termasuk dalam Jendela Buta yaitu yang kita sendiri tidak mengetahuinya namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk kita tidak menuliskan kekurangan dan kelebihan kita.

"Tapi apa saya punya kelebihan?" "Saya rasa saya hanya memiliki kekurangan saja" Omong kosong !  Sebuah uang logam selalu memiliki dua sisi yang berbeda, begitu pula setiap insan manusia pasti dianugerahi kelebihan yang dapat dikembangkan dalam dirinya sekaligus kekurangan yang perlu terus menerus diperbaikinya. Tidak ada seorang pun yang melulu dilimpahi oleh kelebihan atau hanya dibebani oleh kekurangan. Kekurangan dan kelebihan yang selalu hadir dalam diri setiap manusia ini bukan untuk disombongkan atau ditangisi, melainkan untuk dikenali lalu dikembangkan atau diperbaiki. Kedua sisi itu saling mengisi dan saling melengkapi lalu menjadi apa yang saya anggap sebagai manusia hebat

Daftar kelebihan yang kumiliki
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
7. ………………………………….

Daftar kekurangan yang kumiliki
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
7. ………………………………….

Ada beragam kelebihan atau kekurangan yang dimiliki seseorang. Suatu keadaan dikatakan kelebihan bila merupakan hal yang positif, membangun, atau memberikan dampak yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain sedangkan kekurangan cenderung memberikan dampak yang negatif. Bukankah kalian memiliki kelebihan dan kekurangan? Maka dari itu cobalah untuk tidak membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain karena hal itu adalah salah satu hal yang menjadi perusak kehidupan. Baiklah setelah kita coba menilai diri kita dalam hal kekurangan dan kelebihan, sekarang kita menilai diri dari hal yang kasat mata seperti fisik maupun sifat. Untuk menilainya cobalah kalian menuliskan tentang apa-apa yang menjadi ciri khas dalam hal fisik pada tubuh kalian serta ciri khas dalam hal sifatnya sendiri. 


Ciri khas diriku dalam hal fisik atau penampilan adalah : 
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………

Ciri khas diriku dalam hal sifat adalah :
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………


Baiklah jika kalian sudah melakukan hal-hal diatas secara tersistematis, setidaknya kalian sudah mengetahui karakteristik diri kalian sendiri, kelebihan dan kekurangan diri serta hal-hal yang belum pernah kalian sadari sebelumnya. Saatnya kalian mengeluarkan uneg-uneg atau hal-hal yang lainnya.

Pertama cobalah putar kembali layar tayangan kehidupan kalian dan jawablah tentang apa yang telah kalian lakukan, apa yang sedang kalian lakukan, dan apa yang akan kalian lakukan. Bila kita berada pada pernyataan yang pertama, yaitu 'yang telah dilakukan', maka otomatis kita akan kembali untuk melihat apa yang sudah terjadi dan pernah kita lakukan di masa lampau. Hal ini sangat berguna untuk mengenali kesalahan-kesalahan yang pernah diri kita perbuat dan otomatis hal ini menjadi media bagi kita untuk memperbaiki diri atas kesalahan dan kekhilafan yang sudah kita perbuat tersebut. Selain itu pertanyaan tersebut akan menjadikan kesalahan-kesalahan diri menjadi sebuah pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran di hari kelak agar hal yang sama tidak terulangi lagi. Siapa bilang hal sudah lalu tidak perlu kita lihat lagi? Bukankah sebuah sejarah pun sering kali harus dipelajari kembali?

Lanjut ke pertanyaan kedua, tentang 'yang sedang dilakukan' kalau ini bisa memudahkan kita untuk mengetahui tentang apa-apa yang sedang kita lakukan khususnya akhir-akhir ini. Lalu juga untuk mengetahui tentang apa yang diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat lebih mudah mencukupi dan menentukan hal-hal yang dibutuhkan untuk menentukan langkah diri kita setiap harinya. Dalam merenungkan pertanyaan ini ada baiknya kita coba untuk hilangkan pikiran negatif dan kebiasaan mengadili serta membandingkan diri, coba hapus kebiasaan membandingkan keburukan diri dengan kelebihan orang lain, bukankah itu adalah salah satu perusak kehidupan? Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah kita untuk mencapai tujuan. Setiap kali kita menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain justru hal ini menuntut kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah-langkah yang telah kita ambil mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika kita telah menemukan jalan yang mantap.

Untuk yang ketiga tentang 'yang akan dilakukan' akan sedikit berbeda dengan yang lain, kali ini kita dipaksa untuk memikirkan masa depan, pada pertanyaan kali ini kita akan mengenali tentang apa yang sesungguhnya kita inginkan, tentang apa yang akan menjadi tujuan hidup kita di hari kelak, cita-cita yang akan tumbuh di benak kita serta kita dipaksa untuk memikirkan harapan hidup yang kan selalu bersinar mengelilingi pundak kita. Apalah artinya kehidupan yang kita jalani tanpa memiliki suatu tujuan dan harapan. Tentukan tujuan hidup baik itu tujuan dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis disini maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi kita, meskipun terkadang terkesan sedikit mustahil asalkan diikuti oleh semangat untuk mencapainya itu sah-sah saja. Selain itu kita harus mencoba mengenali motivasi hidup kita. .Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup kita, apa yang bisa melecut semangat kita untuk menghasilkan karya terbaik.

***
Berjalan di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan dan gairah hidup. Bila kalian benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat, tentunya kalian akan menemukan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Kegiatan di atas yang telah kalian lakukan hanyalah selembar kegiatan alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan dalam diri. Tentu saja 4 point yang kalia tulis takkan cukup untuk benar-benar mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan – bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal aturan sederhana: bahwa sebuah kebahagiaan yang sejati sesungguhnya berasal dari hal-hal sederhana yang hanya kalian temukan dalam diri.

"Jawablah dengan jujur, apakah kalian benar-benar telah mengenal diri anda sendiri?"

Ada banyak metode untuk mengenal diri sendiri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner-kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Meskipun daya tilik diri seseorang telah sangat tinggi namun apabila kejujuran pada diri sendiri tidak ia tanamkan jelas mengisi kuisioner adalah hal yang sia-sia. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain, atau biasanya mereka tidak ingin kekurangannya itu diketahui oleh orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.

"Orang yang memiliki pengetahuan tentang alam semesta, tetapi tidak mengenal dirinya sendiri sama saja dengan tidak tau apa-apa." Jean De La Fontaine, 1679.

***
Mohon maaf apabila banyak kesalahan pada artikel ini maupun artikel-artikel sebelumnya, karena sesungguhnya saya hanya seorang manusia biasa dan seorang hamba-Nya yang tak pernah luput dari kesalahan dan kesempurnaan hanyalah milik-Nya semata.

Terimakasih dan semoga bermanfaat...

GBU ALL…..^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews